Senin, 28 September 2009

Persiapan Perjalanan Keliling Eropa

Eropa? Sebuah benua yang hampir sebagian besar orang ingin pergi kesana. Tak terkecuali saya. Pergi ke Eropa adalah salah satu impian saya sejak saya kuliah. Alhamdulillah saya bisa mewujudkan impian saya ini pada tahun 2009 ini.

Persiapan perjalanan keliling Eropa yang paling penting dan langkah pertama adalah menentukan budget. Besarnya biaya perjalanan, akomodasi, transportasi, dan makan adalah momok utama yang sering mengubur hidup-hidup impian seseorang untuk pergi ke Eropa. Solusi utama untuk masalah ini adalah dengan melakukan perencanaan yang tepat dan rasional. Dan senjata yang paling ampuh untuk melakukan perencanaan yang baik adalah makhluk bernama internet. Melalui internet, semua informasi bisa kita dapatkan, dan tentu saja banyak sekali sumber yang bisa dijadikan referensi untuk melakukan perjalanan ke Eropa dengan hemat (baca: budget mepet). Saya sendiri sangat berterima kasih sekali kepada Mbah Google yang sering saya mintai informasi mengenai tips dan tricks bagaimana merencanakan perjalanan yang hemat. Hehehe...

Saya merencanakan perjalanan ke Eropa pada tanggal 28 Oktober - 14 November 2009, dengan kota tujuan ke beberapa negara, yakni Jerman, Swiss, Perancis, Austria, Italia, dan Belanda. Kota-kota yang ingin saya kunjungi adalah Stuttgart, Zurich, Vienna, Roma, Paris, dan Amsterdam. Budget yang saya anggarkan untuk rencana perjalanan saya ini awalnya adalah sebesar USD 2000, atau sekitar Rp 20 juta pada saat tulisan ini dibuat. Tapi, dengan rencana pergi ke beberapa negara itu, rasanya anggaran sebesar itu belum mencukupi. Akhirnya, dengan sangat berberat hati, saya menganggarkan lagi sekitar Rp 5-10 juta sebagai tambahan. Jadi, dalam kalkulasi saya, budget yang proporsional untuk rencana saya adalah sekitar Rp 25-30 juta. Awalnya saya agak sayang untuk mengeluarkan uang sebesar itu, tapi setelah saya pikir2 lagi, mungkin inilah kesempatan terbaik untuk bisa mewujudkan impian saya. Belum tentu di kemudian hari, khususnya apabila saya sudah berkeluarga nantinya, saya akan memiliki kesempatan dan (paling penting) ambisi untuk pergi kesana.

Langkah kedua adalah dengan mencari tiket pesawat yang murah. Untuk tujuan Eropa, ada banyak maskapai yang memberikan harga yang murah, khususnya maskapai negara-negara Timur Tengah seperti Emirates, Etihad Airways, Qatar Airways, dan Kuwait Airways, terlebih apabila sedang low season (bulan Oktober-November). Tapi kadang kala, maskapai yang terkenal glamor seperti Singapore Airlines atau Cathay Pasific suka memberikan harga yang murah, tentunya kursinya sangat terbatas dan sangat jarang sekali. Setelah saya melakukan research di internet, maskapai yang memberikan harga paling murah untuk perjalanan saya adalah Qatar Airways, yakni sebesar USD 748 atau sekitar Rp 7,5 juta. Harga segini terhitung murah karena biasanya rata-rata harga tiket ke Eropa adalah sekitar Rp 10 juta-an ke atas.

Langkah ketiga adalah membeli asuransi perjalanan. Ada banyak perusahaan asuransi yang ada di Indonesia yang menyediakan produk asuransi perjalanan, misalnya AXA, ACA, AIA, dll. Hal yang paling penting dalam memilih asuransi perjalanan adalah nilai pertanggungan serta jaringan pelayanannya di Eropa. Nilai pertanggungan minimal sebagai persyaratan visa adalah sebesar Euro 30.000 dan perusahan asuransi perjalanan yang baik adalah yang telah terbukti memiliki jaringan pelayanan yang luas di Eropa. Saya sendiri memilih asuransi perjalanan ACA dengan harga USD 40 atau sekitar Rp 400 ribu.

Langkah keempat adalah mengurus visa. Pengurusan visa ini adalah sangat vital, karena apabila permohonan visa kita ditolak, maka semua rencana kita ke Eropa akan musnah! Hehehe... Sekali lagi, amat sangat super luar biasa penting sekali untuk mencari informasi di internet tentang persyaratan visa dan pengalaman orang-orang yang telah melakukan pengurusan visa. Saya akan menuliskan pengalaman saya mengurus visa dalam tulisan yang terpisah.

Langkah terakhir adalah menentukan perlengkapan, rute perjalanan, transportasi, dan akomodasi selama di Eropa. Memang ada baiknya hal ini dilakukan jauh-jauh hari, tapi itu semua tidak akan berguna apabila visa kita ditolak. Setelah visa keluar, kita baru punya kepastian bahwa kita benar-benar akan pergi ke Eropa. Jadi yang terbaik adalah merencakan perlengakapan, rute perjalanan, transportasi, dan akomodasi selama di Eropa yang matang sambil menunggu visa keluar, dan segera meng-confirm rencana yang telah kita buat itu. Bahasan yang lebih rinci mengenai hal ini akan saya sampaikan dalam tulisan yang terpisah.

Semoga tulisan ini bisa membantu temen-temen yang ingin melakukan perjalanan ke Eropa.

Salam
Anom Sigit

1 komentar: